Pages

Minggu, 01 April 2012

BEGITU MENARIK, BAGAI MAGNET

 Kemagnetan merupakan salah satu sifat fisik mineral, selain kekerasan, sifat dalam, warna, ketembusan cahaya, de el el. Berdasarkan gimana reaksi suatu mineral kalau dipapar medan magnet, mineral terbagi atas 3 jenis:
Ferromagnetik
Mineral-mineral ferromagnetik bukan cuma sangat “bersemangat” kalau medan magnet dari luar datang.. saking ngefansnya sama si medan magnet nih, mineral-mineral ferromagnetik bahkan punya sifat kemagnetan yang permanen! 
Contoh: 
Magnetit (Fe3O4)
pyrrhotit (Fe1-xS)
Maghemite (Fe2O3, γ-Fe2O3)
Isovite ((Cr,Fe)23C6)
Chromferide (Fe3Cr1-x)


Symthite ((Fe,Ni)9S11 atau ((Fe,Ni)13S16)
Wilhelmramsayite (Cu3FeS3•2(H2O)
Batiferrite (Ba[Ti2Fe10]O19)


Paramagnetik
                Beda dengan mineral-mineral paramagnetik yang “cinta mati” sama medan magnet, “cinta” mineral-mineral paramagnetik sementara aja! Mineral-mineral ini bersifat magnet cuma ketika ada medan magnet disekitarnya. Begitu medan magnet dari luar pergi, hilang deh sifat kemagnetannya. 
Contoh: Hematit (Fe2O3)
             Franklinite ((Zn,Fe2+)(Fe3+)2O4 )
             Pirit (FeS2)
             Kalkopirit (CuFeS2)
             Olivin ((Mg,Fe)2SiO4)
             Ilmenit (FeTiO3)
             Piroksen ((Mg,Fe)SiO3)
             Hornblende ((Ca,Na)2–3(Mg,Fe,Al)5(Al,Si)8O22(OH,F)2
             Mineral mika (Biotit, Muskovit, Flogofit)

Diamagnetik
                Digoda medan magnet? Cuek aja, lagi! Itulah mineral-mineral diamagnetik. Dalam bahasa sehari-hari, kita sering bilang benda-benda seperti air, udara, plastik, kertas sebagai benda “tanpa magnet”.  Sebenarnya, benda-benda diamagnetik sedikit menolak medan magnet. Yang termasuk mineral-mineral diamagnetik adalah mineral-mineral non-logam, seperti 
Sulfur (S)
Kuarsa (SiO2)
Halite (NaCl)
Calcite (CaCO3)
Ortoklas (KAlSi3O8)
Plagioklas ((Na,Ca)(Si,Al)4O8)
Talk(Mg3Si4O10(OH)2)
Gipsum (CaSO4·2H2O)
Intan (C)

Jumat, 30 Maret 2012

ILMUAN GEOLOGI


Ingat teori lempeng tektonik, ingat pak Alfred Wegener ini dong… sang jenius yang pada 1912 mengutarakan ide radikal bahwa benua-benua yang segede gaban itu ternyata bergerak! Idenya disumpahi banyak ilmuwan waktu itu sebagai ide yang “aneh” “konyol” “tidak ada mekanismenya” “impossible” tapi toh sekarang teorinya lah yang mendasari semua analisis di bidang geologi. Mau tahu dong kisahnya? Ini dia J


Photobucket


Lagi-lagi Bukan Geologis
Pak Wegener lahir di Berlin pada 1 November 1880. Masa kecilnya dilalui dengan bersekolah di Köllnische Gymnasium, Berlin, Jerman. Lulus sekolah, beliau melanjutkan studi ke Humboldt University di Berlin dan mendalami bidang fisika, astronomi, dan meteorologi. Tuh kan… lagi-lagi penemu teori geologi yang hebat bukanlah ahli geologi (-,-)… bahkan beliau mendapatkan Ph.D dalam bidang astronomi! Namun, cintanya tetap pada bidang meteorologi dan klimatologi. Beliaulah yang mempelopori penggunaan balon cuaca dan juga menulis buku The Thermodynamics of the Atmosphere yang menjadi textbook standar mahasiswa meteorologi waktu itu.

Ide “Gila” Itupun Muncul
Pak Alfred Wagener pertama kali mendapatkan pencerahan setelah memperhatikan bahwa bentuk-bentuk benua itu mirip puzzle banget. Tepi Benua Amerika pas banget dengan Afrika dan Eropa.Antartika,
 Australia, India, dan Madagaskar bisa disatukan di ujung Afrika bagian Selatan. Melangkah lebih jauh, beliau mulai memeriksa jenis batuan, struktur geologi dan fossil di tepian benua-benua tersebut dan menemukan kesamaan yang begitu mengezutkan!

Mulai 1912, Pak Wegener memperjuangkan teori “pergerakan benua” alias “continental drift”, dengan argumen dulunya semua benua menjadi satu, lalu saling bergerak menjauh. Beliau juga mengusulkan adanya “pemekaran dasar samudera (sea floor spreading)” yang dimulai di pematang tengah samudera (mid oceanic ridge). Akhirnya, terbitlah buku
 Origin of Continents and Oceans (Die Entstehung der Kontinente und Ozeane) pada 1915 yang juga pertama kali memuat istilah “Pangaea”. 

Impossible!


Banyak sekali bukti yang mendukung teori Continental Drift ini, namun sayangnya Pak Wagener gagal menjelaskan kok bisa sih benua yang supergede itu bergerak. Dengan kata lain, penjelasan tentang mekanisme Continental Drift kurang memuaskan! Alhasil, hanya sedikit ilmuwan yang percaya; kebanyakan memandang ide ini dengan skeptis. Seorang ahli geologi dari Leipziger menolak teori Pak Wagener karena menurutnya kerak samudera terlalu rapuh sehingga
 impossible lah benua-benua pada “berenang” melewatinya. G.G. Simpson, ahli geologi nomor satu dunia saat itu, menulis bantahan teori tersebut (pak Simpson sendiri kukuh pada teori permanentisme) sampai-sampai beberapa negara yang awalnya agak menerima teori Continental Drift berbalik 180 derajat menjadi menentangnya! Ini sedemikian parahnya sampai-sampai Asosiasi Geologis Perminyakan AS (American Association of Petroleum Geologist) mengadakan seminar khusus untuk melawan hipotesis pergerakan benua. Kasihan sekali ya… T.T

Dunia Butuh 35 Tahun untuk Paham


20 tahun berlalu sejak wafatnya Pak Wagener, barulah dunia geologi mulai sadar bahwa teorinya memang benar. Pada awal 1950-an, bidang paleomagnetisme menemukan data yang mendukung teori Pak Wegener. Penelitian geologi di
 India pada 1953 menyimpulkan bahwa India dulunya ada di BBS, persis seperti yang beliau prediksi 20 tahun silam. Finally, ketika dunia sudah paham betul tentang teori ini pada 1960, Pak Alfred Wegener dinobatkan sebagai salah satu bapak revolusi sains abad 20.  

Nasib Pak Wegener sama persis dengan Pak Gregor Mendel, penemu teori genetika yang juga baru diakui teorinya lama setelah kepergiannya dari dunia. Tapi kini, Pak Wagener sangat-sangat dihormati dunia kebumian; Persatuan Kebumian Eropa bahkan memberikan penghargaan “Medali Alfred Wegener” untuk ilmuwan-ilmuwan di seluruh dunia yang membuat pencapaian spektakuler pada studi atmosfer, studi hidrologi dan studi kelautan.

 Nah, apakah salah satu medali itu akan menjadi milik ilmuwan Indonesia? 
Semoga saja! J

5 PENYAKIT PEMBUAT GAGAL DI OSN KEBUMIAN (PART 1 OF 3)


6 setan yang harus dibasmi dari orang Indonesia: 1) menggampangkan kehidupan, 2) suka hal-hal instan, jalan pintas, jalan belakang, 3) suka ngrasani, menjelekkan orang di belakang,4)iri hati, tidak senang melihat orang lain sukses 5)kurang percaya diri, tidak percaya diri bila bisa sukses, 6)Suka diberi, senang meminta.”
–KangYoto, Bupati Bojonegoro yang sukses memajukan taraf hidup rakyat Bojonegoro
______________________________________________________
 


OSN Medan 2010 tinggal menghitung hari. Kali ini, KebumianZone akan menyinggung sesuatu yang jauh
 lebih penting dari belajar mati-matian, membaca ratusan buku, mencatat tiap kata yang mentormu katakan, atau menge-print tiap lembar artikel/pdf yang KebumianZone posting, demi keinginan memenangkan seonggok medali OSN.

Ini soal
 mental.

Di kompetisi apapun—sepakbola, lomba nyanyi, cerdas cermat, sampai olimpiade sains—kekuatan mental adalah faktor yang paling menentukan, selain tentunya takdir Tuhan. Masih ingat piala dunia 2010? Masih ingat Prancis dan Inggris? Inggris kalah di babak perdelapan final. Prancis malah lebih buruk; angkat koper di babak penyisihan grup.

Apa pemain Inggris dan Prancis itu jelek-jelek? Jangan bercanda! Kumpulan pemain terbaik dunia ada di situ. Apakah pelatih Inggris dan Prancis kurang strategi? Kedua tim ini dilatih pelatih-pelatih terbaik dunia yang gajinya selangit! Apa kurang dukungan yang diberikan rakyat kedua negara buat tim sepakbolanya? Justru, Inggris dan Prancis punya supporter-suporter fanatik yang mendukung setiap saat, sampai puluhan ribu rakyatnya bela-belain datang ke Afrika Selatan!

Jadi mengapa mereka
 KALAH?
Prancis didera konflik internal di kamar ganti. Inggris jatuh mentalnya waktu gol Frank Lampard dianulir.

Mengerti, ‘kan? Dalam sepakbola, teknik bukan segalanya. Strategi bukan segalanya. Mental
 adalah segalanya.
Sekarang, bagaimana dengan OSN, khususnya Kebumian?
Saya sudah berpartisipasi dari saat Kebumian pertama kali masuk OSN sampai 2010 ini. Berdasarkan pengalaman mengenal berbagai spesies peserta, dari yang memang jenius, sok jenius, rajin, minder, pede, kalem, berapi-api, ambisius, alim, santai dll. dan menyaksikan sendiri prosesnya dari pre-OSK sampai pelatnas tahap paling akhir… lalu juga dari pengalaman berbagi ilmu dengan berbagai tipe anak Kebumian dari berbagai daerah, baik secara tatap muka langsung maupun online, ada 5 kesimpulan yang bisa saya tarik soalapa yang menyebabkan seorang anak gagal di OSN khususnya OSN Kebumian. Kelima-limanya saling berhubungan dan saling menguatkan satu sama lain. Awas!! Jangan sampeeeee kamu terjangkit lima penyakit anak OSN Kebumian ini!!!

Oke, kita hitung mundur dari (5).
5. Sangat Ambisius Meraih Medali; Terlalu Pede


Semangat meraih medali itu pastinya bagus banget. Tapi itu akan jadi bumerang, kalau seorang anak belajar hanya untuk menggenggam emas/perak/perunggu tanpa rasa ingin tahu dan rasa cinta terhadap kebumian. 

Pertama: dia akan cenderung melakukan nomor (2) (Menghafal Isi Buku; Malas Berpikir). Kedua: ketika nggak bisa menjawab beberapa soal di nomor-nomor awal/esai, mental langsung jatuh, sehingga sisanya cenderung dikerjakan pakai metode nomor (4) (Tidak Menjawab Soal; Terburu-buru)

Dan terlalu pede pun berbahaya. Percaya nggak percaya… yah, mungkin ini menyalahi kepercayaan umum yang beredar di sekitar kita, ya, tapi berdasarkan pengalamanku,yang agak minder justru berhasil. Tapi minder yang agak loh, ya, bukan terlalu minder. Terlalu minder juga merusak.
Contoh minder yang membangun:

1. “Aduh, aku masih bodoh nih tentang Kebumian. Masih banyak yang aku belum paham. Wah, aku harus paham nih biar bisa ngerjain soal dengan baik. Hmm.. oke, jadi pertama-tama aku harus baca tentang topik Seiche ini dulu, trus nyoba menganalisis soal-soal tentang Seiche. Oke, semangat! Walaupun provinsiku gak care, tapi justru itu jadi cambukan buatku.” *semangat*

2. “Hmm meskipun aku udah ikut pembinaan dua minggu di hotel mewah buat pra-OSN, tapi aku nggak boleh lengah nih. Masalahnya provinsi yang kuat-kuat juga pada dibina. Aduh, tapi yang paling menakutkan anak-anak dari provinsi underdog, nih. Pasti mereka nggak lengah. Wah, aku harus semangat! Ayo belajar!” *semangat*
Contoh minder yang merusak:

1. “Haduuuuuh provinsiku gak ada pembinaan, mana materi aku banyak yang gak mudheng, padahal Jateng dibina UPN selama sebulan dan mereka lolos 18 orang lagi…. Waduh pasti aku gak bisa ngerjain soal OSN ini haduuh haduuh” *pusing*\

2. “Oh mameeeeen udah dibina dosen universitas top nih, biayanya pasti mahal banget…. Provinsiku udah berkorban banyak duit… kalau sampai gak dapet medali mati aku… pasti diejek ejek guru-guruku… haduuuuh mati aku…” *pusing*
Contoh pede yang merusak

1. “Lah, aku kan udah ikut kuliah dua minggu ama dosen yang bikin soal. Hah, kayaknya gak bakal susah nih dapet medali. Provinsiku juga banyak yang lolos. Ih, anak ini provinsi gak ada pembinaan sama sekali, kayaknya dia rada stupid. Aku pasti bisa dapet emas hahahahaha” *sombong*

2. “Hmmm semua buku udah kubaca semua soal udah kukerjain tinggal santai aja nih hahahaha yah walaupun provinsiku pembinaannya acak-acakan tapi kan nggak ngaruh, toh yang entar ngerjain soal ya anaknya, jadi ini masalah anaknya jenius apa nggak. Aku mah jenius dan udah belajar lagi jadi bisalah kira-kira emas nomer 3 gitu hahaahahaha” *sombong*

“Aku kan udah ikut taun lalu ke nasional hahaahahhaha gampang lah yang taun ini toh udah pengalaman… yah minimal perunggu lah hahahahahaha” *sombong*
 YANG TERAKHIR INI SANGAT, AMAT MERUSAK!!

Solusi: Cintailah kebumian! cintailah misteri geologi, kerennya astronomi, asiknya meteorologi, dan dalamnya oseanografi. Cintalah planet ciptaan Tuhan yang jadi satu-satunya rumah manusia ini. Cintailah siklus hidrologi, siklus batuan, tipe gempa bumi, angin Fohn, arus turbid, lapisan-lapisan atmosfer—proses-proses yang memahat Bumi ini dan berpengaruh besar terhadap kehidupan kita. Lalu belajarlah dengan cinta! Karena kalau kamu cinta, rasa ingin tahumu pasti membesar!

Minderlah, karena banyak yang lebih jago darimu, karena banyak yang masih kamu belum pahami! Tapi
 pede-lah, karena kamu dan anak-anak lainnya juga sama-sama makan nasi dan volume otaknya juga sama, jadi kamu insyaAllah bisa ngerjain soal OSN nanti asal berusaha dan berdoa!
4. Tidak Menjawab Soal; Terburu-buru
3. Ogah Membaca Buku; Terlalu Mengandalkan Logika kaya ikhwan
2. Menghafal Isi Buku; Malas Berpikir
1. Melupakan Tuhan; Lupa Berdoa